Minggu, 29 Juli 2018

Tugas M3 KB1



Nama                          :  MUJIAROTUL KHASANAH
NO. PESERTA PPG  :  1828 0352 310104
TUGAS                       :  TUGAS M3 KB1


Pertanyaan:

Video ini menjelaskan bagaimana teacher Toni menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas dengan menggunakan teori belajar behavioristik. Silakan lihat video ini. 
Menurut Bapak/Ibu, masalah apa yang mungkin muncul bila dalam suatu proses pembelajaran diterapkan teori belajar behavioristik?

Jawaban:
Berdasarkan teori behavioristik, kegiatan pembelajaran diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mengarahkan perilaku peserta didik agar dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pada prakteknya, terdapat penguatan-penguatan baik yang bersifat positif (hadiah) maupun negatif (sanksi) yang bertujuan agar peserta didik mau menampilkan perilaku yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Selain itu, di dalam proses pembelajaran juga terdapat kegiatan latihan dan pengulangan yang bertujuan agar perilaku yang ditampilkan dapat menjadi suatu kebiasaan.
Pembelajaran behavioristik sebenarnya tidak berbeda dengan model pembelajaran konvensional yang selama ini dipraktekan di satuan pendidikan, yakni pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah ditetapkan oleh kurikulum atau dengan kata lain pembelajaran ditentukan oleh kurikulum (learning designed by curriculum). Pembelajaran berlangsung satu arah karena guru melatih dan menentukan apa yang dipelajari peserta didik. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan behavioristik cenderung bersifat tertutup tidak memberikan kesempatan untuk menentukan apa yang ingin mereka pelajari. Peserta didik dalam pembelajaran behavioristik juga dianggap sebagai figur yang pasif, memerlukan motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan oleh guru. Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan mengahafalkan apa yang mereka pelajari sebagai cara belajar yang efektif. Adapun evaluasi hasil belajar peserta didik didasarkan pada perilaku yang tampak.
Apabila kita kaji secara mendalam, pembelajaran yang mengadopsi teori belajar behavioristik berpotensi menimbulkan berbagai masalah.
Masalah-masalah tersebut diantaranya:
1.    Siswa dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas yang ditetapkan lebih dulu secara ketat sebelum proses pembelajaran sehingga jika siswa mentaati/tidak mentaati  aturan tersebut maka mereka akan menerima konsekuensi dari guru.
2.    Pembelajaran yang tidak menyenangkan dan cenderung otoriter dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.
3.    Motivasi belajar peserta didik timbul sebagai respon atas reinforcement yang dihadirkan oleh guru bukan atas kesadaran dan kebutuhan peserta didik itu sendiri.
4.    Adanya polarisasi dan penistaan terhadap keberagaman peserta didik, sehingga predikat peserta didik berprestasi hanya pantas disematkan kepada mereka yang berhasil menguasai seluruh kompetensi dengan baik, sebaliknya peserta didik yang tidak berprestasi diberikan kepada mereka yang tidak mampu menguasai seluruh kompetensi dengan baik.
5.    Pembelajaran behavioristik tidak memberikan kesempatan bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran secara optimal karena segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran sudah ditentutkan oleh kurikulum.
6.    Siswa tidak di tuntut untuk memiliki kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar karena teori belajar ini lebih menuntut kedispilinan siswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar