Tipologi atau profil guru ideal yang
sesuai dengan karakteristik guru abad 21
I. Pendahuluan
Indonesia yang merupakan bagian dari masyarakat global, juga berkembang
sebagaimana alur linieristik tersebut, setidaknya dari sudut pandang pemerintah
sejak era Orde Baru. Akan tetapi pada kenyataannya kondisi masyarakat Indonesia
tidak sama dengan perkembangan pada masyarakat Barat yang pernah mengalami era
pencerahan dan masyarakat industri. Perkembangan masyarakat Indonesia faktanya
tidak secara linier, tetapi lebih berlangsung secara pararel. Artinya, ada
masyarakat yang hingga fase perkembangannya sekarang masih menunjukkan
masyarakat primitif, ada yang masih agraris, ada yang sudah menunjukkan
karakter sebagai masyarakat industrial, dan bahkan ada yang memang sudah masuk
dalam era digital. Semuanya kategori karakter masyarakat tersebut faktanya
berkembang tidak secara linier, tetapi berlangsung secara pararel.
Oleh karena itu, meskipun era digital sudah begitu marak yang ditandai oleh
makin luasnya jangkauan internet; namun demikian ada juga masyarakat yang masih
belum terjangkau internet, dan bahkan masih berupa wilayah blank spot. Kondisi
seperti itu juga berimplikasi terhadap perkembangan pelayanan pendidikan,
sehingga juga berkonsekuensi terhadap karaktiristik guru dan siswanya, meskipun
sudah berada dalam abad 21. Sekolah, guru, dan siswa di daerah perkotaan memang
sudah terkoneksi jaringan internet, tetapi untuk daerah pedesaan masih ada juga
yang belum terambah oleh fasilitas internet, dan bahkan ada pula wilayah yang
sama sekali belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi. Akan tetapi pada
abad 21 sekarang ini masyarakat Indonesia memang sudah menjadi bagian tidak
terpisahkan dengan era digital.
Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad
sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang. Pada abad ini,
terutama bidang Information and Communication Technology (ICT)
yang serba sophisticated membuat dunia ini semakin sempit. Karena kecanggihan
teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut dunia
mampu diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun.
Komunikasi antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja dan di
mana saja.
kemajuan Information and Communication Technology
dan beragam dampak positif negatifnya, semakin kompleksnya permasalahan
manusia, dan kita berada pada era kompetitif yang semakin ketat pada abad ke-21
ini, dibutuhkanlah persiapan yang matang dan mantap baik konsep maupun
aplikasinya untuk membentuk sumber daya manusia (human resources)
yang unggul. Dan yang paling bertanggung jawab dalam menyiapkan sumber daya
manusia yang unggul adalah lembaga-lembaga pendidikan di mana guru sebagai
unsur yang berperan paling dominan dan menentukan. Hal inilah yang membuat guru
memikul tanggung jawab yang tidak ringan dalam upaya peningkatan sumber
daya manusia.
Terkait
dengan perkembangan abad 21 ini tentu menuntut adanya pola pembelajaran pada
lembaga pendidikan sehingga penulis membatasi permasalahan pada karakteristik
siswa abad 21 yang berangkat dari kondisi riil yang dihadapi sehari-hari pada
sekolah di tempat saya mengajar.
II. Pembahasan
A. Karakteristik Guru Abad 21
Menurut Ketua Divisi Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) Smart Learning Center, Richardus Eko Indrajit
mengatakan, guru harus mulai dibiasakan untuk merasakan pembelajaran digital
yang terus berkembang. Sebab, penggunaan teknologi dalam pembelajaran berguna
untuk memfasilitasi pembelajaran yang berkualitas. Buku bisa digantikan dengan
teknologi. Konten pembelajaran sudah tersedia di internet. Namun, tetap ada
peran guru yang tidak bisa digantikan. Di sinilah kita harus memperkuat guru
sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk dapat memanfaatkan sumber belajar
yang beragam. Oleh karena itu karakteristik guru dalam abad 21 antara lain:
1.
Guru disamping sebagai fasilitator, juga harus menjadi motivator dan
inspirator.
2.
guru mampu mentrasformasikan diri dalam era pedagogi siber atau era
digital, adalah tingginya minat baca
3.
Guru pada abad 21 harus memiliki kemampuan untuk menulis. Mempunyai minat
baca tinggi saja belum cukup bagi guru, tetapi harus memiliki keterampilan
untuk menulis
4.
Guru abad 21 harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode belajar
atau mencari pemecahan masalah-masalah belajar, sehingga meningkatkan
kualitas pembelajaran berbasis TIK
5.
Guru abad 21 di tengah pesatnya perkembangan era teknologi digital,
bagaimanapun harus mampu melakukan transformasi kultural. Karena itu
transformasi mengandaikan terjadi proses pergantian dan perubahan dari sesuai
yang dianggap lama menjadi sesuatu yang baru.
Abad 21 menuntut peran guru yang semakin tinggi dan optimal. Sebagai
konsekuensinya, guru yang tidak bisa mengikuti perkembangan alam dan zaman akan
semakin tertinggal sehingga tidak bisa lagi memainkan perannya secara optimal
dalam mengemban tugas dan menjalankan profesinya.
B. Karakteristik Siswa Abad 21
Bagaimana karakteristik siswa abad 21
dalam suatu proses pembelajaran berbasis web? Semua sepakat bahwa siswa jaman
sekarang atau yang sedang populer disebut sebagai siswa zaman now, adalah
berbeda dengan karakteristik siswa jaman dulu. Jika dahulu siswa praktis hanya
memiliki peluang belajar pada lembaga sekolah, tetapi sekarang sumber belajar
ada di mana-mana dan bahkan terbawa ke mana-mana. Melalui
smartphone berbasis android misalnya, siswa jaman sekarang bisa dengan mudah
belajar sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah mesin pencari yang begitu
populer, yaitu google, siswa sekarang bisa mendapatkan berbagai informasi
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Sudah tidak diragukan lagi, bahwa
perilaku belajar siswa sekarang, sangat bergantung atau bahkan mengga ntungkan
diri pada mesin pencari google itu.
Jika ada pertanyaan keahlian apa yang diperlukan oleh siswa pada era abad
21? Menurut Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009), dalam bukunya
berjudul 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times,
mengidentifikasi ada beberapa kecakapan yang harus dimiliki oleh generasi abad
21 mencakup nilai dan perilaku seperti rasa keingintahuan tinggi, kepercayaan
diri, dan keberanian. Keterampilan dan kecakapan abad 21 mencakup tiga kategori
utama, yaitu:
1.
Keterampilan belajar dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan masalah
dalam komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif.
2.
Keahlian literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT.
3.
Kecakapan hidup dan karir: memiliki kemamuan inisiatif yang fleksibel dan
inisiatif adaptif, dan kecakapan diri secara sosial dalam interaksi
antarbudaya, kecakapan kepemimpinan produktif dan akuntabel, serta
bertanggungjawab.
III. Penutup
·
Kesimpulan
Dari bahasan di atas bisa di simpulkan
bahwa :
-
Karakteristik siswa abad 21 di tempat saya bertugas belum sepenuhnya
memenuhi keahlian yang diperlukan oleh
siswa abad 21, karena mereka masih perlu diberikan pancingan untuk berpikir
kritis. Dan juga kondisi kultur budaya masyarakat sekitar yang belum modern.
Hanya sebagian saja yang sudah memenuhi karakteristik siswa abad 21. Seperti
kemampuan mereka untuk membuat karya yang memberikan inspirasi terhadap siswa lainnya
dengan membuat karya dengan media teknologi IT.
-
Jenjang kompetensi TIK yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pengajar atau
guru abad 21 salah satunya adalah melek TIK (ICT
literate). Ciri-ciri utama seorang guru yang melek TIK ialah guru
yang menggunakan TIK secara tepat, berdasarkan kebutuhan belajar, kompetensi,
karakteristik isi atau mata ajar, ketersediaan sarana. Selanjutnya ia mampu
mensinergikan kompetensi ini dalam penyajian di kelas konvensional, yaitu
bersama dengan peserta didik menggunakan TIK untuk proses belajar dan mengajar.
Adapun guru yang mahir meggunakan TIK dapat menjadi guru TIK, yaitu menularkan
perilaku positif dan mengintegrasikannya dalam materi ajar TIK serta
menumbuhkan kesadaran dalam berinternet sehat, misalnya ia dapat menjelaskan
bagaimana mengakses jejaring sosial sekaligus memanfaatkannya untuk diskusi
suatu mata ajar tertentu. Oleh karena itu, setelah guru memiliki karakteristik
yang sesuai dengan tuntutan abad 21 yang serba digital, maka seorang guru juga
perlu mempunyai kompetensi di bidang perancangan atau desainer pembelajaran.
-
Siswa pada abad 21 juga perlu memiliki berbagai karakteristik yang dituntut
dalam era digital, yang semuanya memang harus dilandasi oleh sikap
keingintahuan tinggi dan kehendak untuk maju dan progresif. Di atas itu semua,
dalam era digital dalam masyarakat jejaring sekarang ini adalah kemampuan
belajar mandiri. Jadi siswa zaman now mau tidak mau harus memiliki kemampuan
belajar mandiri, karena media baru telah menyediakan berbagai informasi yang
begitu melimpah. Jika sudah memiliki kemampuan belajar mandiri, maka
pemanfaatan fasilitas belajar berbasis web yang bersifat serba digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar